Walaupun kuliah nantinya bukan di juruskan sebagai seorang guru namun harus tau ketranpilan yang harus dimiliki guru apa aja, silahkan di baca pada mata kuliah saya Strategi Pembelajran :
A
KETRAMPILAN
MENJELASKAN
1.
Pengertian
Dalam
setiap proses pengajaran yang berlangsung biasanya guru tidak luput dari
tuntutannya untuk menjelaskan sesuatu. Bahkan, untuk suatu peristiwa belajar
mengajar sering guru mendominasi pembicaraan, padahal di pihak lain anak usia
sekolah dasar itu cepat merasa bosan dengan suatu penjelasan, apalagi hal itu dilakukan
guru dengan cara yang tidak menarik. Karena itu guru memerlukan ketrampilan
tersendiri dalam hal “menjelaskan” sesuatu pada para peserta didiknya.
Ketrampilan
“menjelaskan” dalam pengajaran bukanlah sekedar “menceriterakan” sesuatu kepada
pesrta didik. Ketrampilan ini merupakan suatu ketrampilan menyajikan bahan
pelajaran yang diorganisasikan secara sistematis sebagai sati kesatuan yang
berarti, sehingga mudah dipahami para peserta didik.
2.
Prinsip-Prinsip
Menjelaskan
Menyampaikan
informasi ataupun uraian tentang suatu pokok persoalan atau masalah, tidaklah
dilakukan sembarang, melainkan harus memperhatikan hal-hal berikut:
a. Penjelasan
harus sesui dengan tujuan pelajaran.
b. Penjelasan
harus disesuiakan dengan kemampuan dan karakteristik peserta didik.
c. Materi
menjelaskan harus dikuasai secara baik oleh guru.
d. Materi
menjelaskan harus bermanfaat dan bermakna peserta didik.
e. Dalam
menjelaskan harus disertai dengan contoh-contoh yang kongkrit dan di hubungkan
dengan kehidupan.
f. Penjelasan
dapat diberikan di awal, tengah ataupun akhir pelajaran.
g. Penjelasan
dapat diberikan bila peserta didik bertanya atau dapat juga atas rencana guru.
h. Penjelasan
harus diselingi tanya jawab.
3.
Aspek-Aspek
Yang Harus Diperhatikan Dalam Menjelaskan
Secar lebih oprasional, seorang guru di
dalam “menjelaskan” suatu pokok persoalan dalam pengajaran hendaknya
memperhatikan hal-hal berikut ini.
a. Bahan
yang akan diterangkan harus dipersiapkan dan dikuasai terlebih dahulu.
b. Bahasa
yang digunakan dalam menjelaskan harus sederhana, terang dan jelas.
c. Dalam
menjelaskan sertai contoh dan ilustrasi.
d. Pokok-pokok
yang diterangkan harus disimpulkan.
e. Adakan
pengecekan terhadap tingkat pemahaman peserta didik melalui
pertanyaan-pertanyaan.
B
KETRAMPILAN
BERTANYA
1.
Pengertian
Sama
halnya dengan “menjelaskan”, rasanya tidak ada suatu peristiwa pengajaran tanpa
disertai dengan pemberian/pengajuan pertanyaan guru terhadap para peserta
didiknya, baik itu dilakukan terhadap kelas secara klasikal, kelompok kecil
yang memang telah dibentuk, ataupun dialamatkan secara individual pada seorang
peserta didik. Ketrampilan bertanya merupakan ucapan atau pertanyaan yang
dilontarkan guru yang menuntut respons atau jawaban peserta didik.
Bagaimanapun
suatu pertanyaan yang diajukan guru akan mengandung unsure pengendalian atas
pengajaran yang berlangsung. Kenyataan itu memungkinkan pengajaran menjadi
menarik perhatian anak, menuntut mereka untuk berpikir dan menjawabnya dengan
tepat. Pengajuan pertanyaan yang bermakna dan menarik perhatian anak sehingga anak
benar-benar merasa senang dalam belajar, merupakan tugas guru mulia dan tidak
sederhana. Pekerjaan ini bisa dihubungkan dengan persoalan penciptaan kelas
yang semakin demokratis dan kondusif atas pecapaian prestasi belajar yang
tinggi.
2.
Tujuan
Ketrampilan
bertanya bertujuan untuk:
a. Merangsang
dan meningkatkan kemampuan berfikir peserta didik.
b. Memotivasi
peserta didikagar terlibat dalam interaksi belajar.
c. Melatih
peserta didik berfikir devergen.
d. Melatih
kemampuan mengutarakan pendapat.
e. Mencapai
tujuan belajar.
3.
Jenis-jenis
pertanyaan
Terdapat
berbagai jenis pertanyaan yang bisa diselenggarakan dalam suatu pengajaran,
yaitu:
a. Pertanyaan
umum dan terbuka, yaitu pertain yang ditujukan kepada seluruh kelas.
b. Pertanyaan
langsung, yaitu pertanyaan yang ditujukan kepada salah seorang peserta didik.
c. Pertanyaan
factual, yaitu pertanyaan untuk menggali fakta dan informasi.
d. Pertanyaan
yang diarahkan kembali, yaitu pertanyaan yang dikembalikan kepada peserta didik
atas pertanyaan peserta didik lain.
e. Pertanyaan
retorik, yaitu pertanyaan yang tidak menghendaki jawaban.
f. Pertanyaan
memimpin (leading Question) yaitu pertanyaan yang jawabanya tersimpul dalam
pertanyaan itu sendiri.
4.
Prinsip-prinsip
Bertanya
Pengajuan
pertanyaan tidaklah begitu saja dapat guru lakukan. Ia penting memperhatikan
prinsip-prinsip berikut ini:
a. Pertanyaan
hendaknya singkat, jelas dan disusun dengan kata kata yang sederhana.
b. Pertanyaan
hendaknya mengenai satu masalah saja. Nerikan waktu befikir.
c. Pertanyaan
langsung sebaiknya diberikan secara random.
d. Pertanyaan
didistribusikan secara merata kepada para peserta didik.
e. Pertanyaan
hendaknya disesuaikan dengan kemampuan dan kesiapan peserta didik.
f. Sebaiknya
hindari pertanyaan “retorik” atau “leading questions”
5.
Teknik-Teknik
Dalam Bertanya
Berbagai
teknik bertanya yang dapat dikembangkan guru, adalah:
a. Teknik
menunggu, yaitu memberikan waktu tang cukup kepada peserta didik untuk dapat
berfikir dalam rangka menemukan jawaban yang tepat.
b. Teknik
menguatkan kembali, yaitu pertanyaan yang diajukan sebagai penguatan yang dapat
meningkatkan partisipasi belajar peserta didik.
c. Teknik
menuntun dan menggali, maksudnya yaitu pertanyaan yang bersifat menggali untuk
mendapatkan jawaban yang tepat dan jelas.
d. Teknik
melacak, yaitu memberikan pertanyaan lanjutan yang dimaksudkan untuk mengetahui
kemampuan peserta didik dalam menjelaskan suatu konsep, prinsip atau
ketrampilan dengan cara meminta penjelasan tentang jawabanya, memberikan
alasan, contoh, dan sebagainya.
6.
Hal-Hal
Yang Harus Dihindari
Guru
hendak harus menghindari hal-hal berikut:
a. Mengajukan
pertanyaan yang memberikan jawaban serentak.
b. Mengulang-ngulang
pertanyaan sendiri. Menjawab pertanyaan sendiri.
c. Mengulang
jawaban peserta didik.
C
KETRAMPILAN
MENGGUNAKAN VARIASI
1.
Pengertian
Penggunaan
variasi dimaksudkan agar peserta didik terhindar dari perasaan jenuh dan
membosankan, yang menyebabkan perasaan malas menjadi muncul. Pengajaran
sepantasnya tidak monoton, berula-ulang dan menimbulkan rasa jengkel pada diri
peserta didik. Karena itu ketrampilan menggunakan variasi adalah sangat penting
bagi guru sekolah dasar dalam upaya memelihara dan meningkatkan mutu kegiatan
belajar mengajarnya yang lebih baik.
Pengertian
penggunaan variasi merupakan ketrampilan guru di dalam menggunakan bermacam
kemampuan untuk mewujutkan tujuan belajar peserta didik sekaligus mengatasi
kebosanan dan menimbulkan minat, gairah, dan aktivitas belajar yang efektif.
2.
Tujuan
Tujuan
dari penggunaan variasi dalam proses belajar mengajar adalah untuk:
a. Mempermudahkan
kondisi optimal belajar.
b. Menghilangkan
kejemuan dalam mengikuti proses belajar.
c. Meningkatkan
perhatian dan motivasi peserta didik.
d. Memudahkan
pencapaian tujuan pengajaran.
3.
Jenis-Jenis
Variasi
Berbagai
variasi yang bisa dipertimbangkan guru untuk diterapkan dalam pengajaranya disekolah,
adalah:
a. Variasi
dalam Gaya Mengajar, yaitu penggunaan variasi yang berkaitan dengan gaya
mengajar guru, seperti: variasi dalam suara, variasi dalam gerak badan dan
mimic, posisi guru, kesenyapan, kontak pandang, pemusatan perhatian, dan
sebagainya.
b. Variasi
dalam menggunakan Media, bahwa media yang digunakan harus bervariasi. Oleh
karena itu guru harus memiliki kemampuan
dalam mengenal dan memilih media.
c. Variasi
dalam penggunaan metode, sesuaikan bahan dan karakteristik peserta didik dengan
metode pengajaran yang diolah guru dan digunakan beberapa metode untuk satu
penyampaian pengajaran.
d. Variasi
dalam pola interaksi, yaitu gunakan pola interaksi multi arah artinya antara
guru dengan peserta didik, peserta didik dengan guru atau peserta didik dengan peserta
didik lain dan guru.
4.
Prinsip-Prinsip
Penggunaan Variasi Dalam Pengajaran
Hal-hal
yang harus diperhatikan guru dalam mengembangkan ketrampilan menggunakan
variasi untuk pengajaranya, adalah:
a. Gunakan
variasi dengan wajar, jangan dibuat-buat.
b. Perubahan
satu jenis variasi ke variasi lainya harus efektif.
c. Penggunaan
variasi harus direncanakan dan sesuai dengan bahan, metode, dan karakteristik
peserta didik.
D
KETRAMPILAN
MEMBERI PENGUATAN
1.
Pengertian
Member
penguatan atau reinforcement merupakan tindakan atau respon terhadap suatu
bentuk perilaku yang dapat mendorong munculnya peningkatan kualitas tingkah
laku tersebut di saat yang lain. sebagai contoh terhadap seorang peserta didik
yang berhasil memimpin dan menyelesaikan tugas kelompoknya di Kelas maka guru
memuji : “Bagus tugasmu sungguh baik, rapid an di selsaikan tepat waktu”. Atau,
biasa saja guru itu mendekat kepada anak, kemudian ia mengelus-ngelus
pungungnya dan mengatakan:”sunggguh kamu berkerja keras, bagus sekali
hasilnya”.cara-cara yang dilakukan guru itu tentu saja akan memebesarkan hati
para peserta didik untuk meningkatkan lagi proses belajar di masa yang akan
dating.
Bagaimana guru-guru di sekolah
dasar? Nampaknya, guru yang suka membesarkan penguat tersebut masaih terhitung
belum menyeluruh menjadi penglaman mereka sehari-hari di sekolah dasar.
Ketrampilan memberi penguatan merupakan salah satu ketrampilan mengajar yang
harus dikuasi guru. Dengan penguatan, pernyataan, jawaban dan sikap-sikap
peserta didik dalam kegiatan dalam belajar diperhatikan dan di hargai.
Perhatian dan penghargaan dalam peoses belajar mengajar member dampak
psikologis yang kuat dan positif kepada peserta didik berupa motivasi ,
perasaan snang, bersemangat dan percaya diri. Apalagi itu dialakukan kebiasaan dan
bersifat spontan.
Kemampuan memberi penguatan
merupakan kemampuan yang tidak sulit dipahami, tetapi tidak mudah
diimplementasiakan. Salah satu hambatan menagapa mereka belum terbiasa
melakaukannaya, sanagt mungkin karena anggapan mereka sendiri yang belum
menempatkan “penguatan” sebagai sesuatu
yang penting dalam proses pendidikan anak-anak. Hambatan lainya, bisa jadi
karna ketrampilan tersebut belum terbasa dilatihkan. Oleh karna itu, guru harus
terus berlatih dalam memberikan penguatan secara bervariasi. Memeberi penguatan
merupakan tindakan guru dalam memberikan tanggapan secara positif terhadap
perilaku peserta didik dalam belajar.
2.
Tujuan
Menggunakan ketrampilan member
penguatan dalam pengajaran, guru bertujuan unutk:
a. Membangkitkan
motivasi belajar peserta didik
b. Merangsang
peserta didik belajar secara baik
c. Menimbulkan
perhatian peserta didik
d. Menumbuhkan
kemampuan berinisiatif secara pribadi
e. Menegendalikan
dan mengubah sikap negative peserta didik dalam belajar kea rah perilaku yang
mendukung belajar.
3. Jenis-jenis
Penguatan
Guru dapat menggunakan jenis- jenis penguatan dalam proses
belajar menagajar sesuai dengan sitiuasi dan kondisi yang berlangsung di
kelasnya, jenis-jenis penguatan ini adalah:
a. Penguatan
verbal, yaitu penguatan yang di berikan guru berupa kata-kata yang di ucapkan
seperti: “bagus”,”betul” dan sebagainya.
b. Penguatan
gestural, yaitu penguatan berupa gerak tubuh atau mimic muka yang memeberikan
arti/kesan baiak kepada peserta didik. Contoh tepuk tangan
c. Penguatan
dengan cara mendekati yaitu perhatian guru dengan cara mendekati. Penguatan ini
di saat diskusi dan lainya.
d. Penguatan
dengan cara sentuhan, yaitu penguatan yang dilakuakan guru dengan menyentuh
peserta didik. Conohnya menepuk pundak peserta didik dan lainya.
e. Penguatan
dengan memberikan kegiatan yang mennyenangkan. Misalnya yang pandai bernyanyi
suruh mengajari temanya dan yang pandai belajar suruh menjadi tutor sebayanya
dan lainya.
f. Penguatan
berupa tanda atau benda. Penguatan ini kadang harus dilakukan dengan cara
memberikan penghargaan berupa hadiah atau lainya.
4.
Cara penggunaan
Ketepatan penggunaan penguatan harus di
perhatikan. Dana harus digunakan pada waktu yang tepat, karna akan member
pengaruh yang positif pada anak, kalau penggunaan tidak tepat akan berpengaruh
sebaliknya.
Situasi dan kondisi yang cocok untuk
diberikan penguatan adalah:
a. Pada
saat peserta didik menjawab pertanyaan, atau merespons stimulus guru atau
peserta didik lain.
b. Pada
pekerjaan peserta didik (PR).
c. Pada
saat peserta didik mengerjakan tugas-tugas guru dengan baik.
d. Pada
keahlian tertentu peserta didik
e. Pada
perbaikan dan penyempurnaan tugas.
f. Pada
tugas-tugas mandiri.
Dalam pelaksanaanya,
guru harus pula memperhatikan hal-hal berikut:
a. Guanakan
jenis penguatan secara bervariasi
b. Jangan
menunda member penghargaan karna menjad tidak berguna
c. Penguatan
pun dapat di berikan kepada peserta didik yang salah, dalam arti menanggapi
kebereanian peserta didiknya.
5. Prinsip-prinsip penguatan
Beberpa hal yang terpenting dijadikan pedoman guru dalam
memberikan penguatan pada peserta didik, yaitu:
a. Dilakuakan
dengan hangat dan semangat
b. Memberikan
kesan positif pada peserta didik
c. Berdampak
pada perilaku positif
d. Dampak
bersifat pribadi atau kelompok
e. Hindari
pengunaan respon negative
E. KETRAMPILAN MEMBUKA
DAN MENUTUP PELAJARAN
1. Pengertian
Ketrampilan
membuka pelajaran ialah kemampuan guru untuk mengkoordinasi mental peserta
didik agar siap dalam setiap menerima pelajaran. Dalam membuak pelajaran peseta
didik harus mengetahui tujuan yang akan di capai dan langkah-langkah yang akan
di tempuh. Kemampuan menutup pelajaran adalah kemampuan guru dlaam mengakhiri
kegiatan inti pelajaran. Dalam menutup pelajaran guru dapat menyimpulakan
materi pelajaran, menegetahui tingkat pencapaian peserta didik, dan tingkat
kenerhasilan guru dalam proses belajar mengajar.
Pengembangan
ketrampilan membuka dna menutup pelajaran sebenarnya harus merupakan usaha guru
dalam menciptkan kesungguhan, ketelatenan, ketertipan dan keberhasilan proses
belajar mngajar itu sendri. Mengajar adalah kegiatan yang menempunsuatu
prosedur tertentu, dari menciptakan kesiapan peserta didik, pemeliharaan
kesungguhan dan mendorong agar peserta didik senang, dan menutup kegiatan
belajar dengan memberikan kesan yang positif.
2.
Tujuan
Tujuan
membuka dan menutup pelajaran adalah:
a. Menyiapkan
mental peserta didik aagr siap memasuki persoalan yang akan dibcarakan
b. Unutk
menimbulkan minat dan perhatian dari peserta didik terhadap pelajaran yang akan
dibicarakan.
c. Agar
peserta didik mengetahui batas-batas tugasnya yang akan dikerjakan
d. Memungkinkan
peserta didik mengetahui hubungan-hubungan anatara pengalaman-pengalaman yang
dikuasai dengan hal-hal baru yang akan di pelajari.
e. Memungkinkan
peserta didik mengetahui tingkat keberhasilnya dalam pelajaran.
3. Prinsip-prinsip membuka dan menutup pelajaran
Terdapat hal-hal
yang harus di perhatikan guru dalam mengembangkan ketrampilan membuka dan
menutup pelajaran ini.
a. Hubungan
anatra pendahuluan dengan initi penalaran serta dengan tugas-tugas yang akan di
kerjakan sebagai tingkat lanjut Nampak jelas dan logis.
b. Menggunakan
apresepsi yaitu mengenalkan pokok-pokok pelajaran dengan menghubungkan
pengetahuan yang sudah di ketahui oleh peserta didik.
c. Delam
membuka harus member makna kepada peserta didik, yaitu dengan menggunakan cara-cara
yang relevan dengan tujaun dan bahan yang akan dismapaikan
F.
KETRAMPILAN MENGAJAR KELOMPOK KECIL DAN PERORNGAN
1.Pengertian
Ketrampilan
mengajar kelompok kecil adalah kemampuan
guru melayani kegiatan peserta didik dalam belajar secara kelompok dengan
jumlah peserta didik berkisara antara 3-5 atau 8 paling banyak kelompoknya.
Sedangakan ketrampilan dalam mengajar perorangan adalah kemampuan guru dalam
menentukan tujuan, bahan ajar, prosedur dan waku yang digunakan dalam
pengajaran dengan memperhatikan tuntutan-tuntutan atau perbedaan-perbedaan
individual peserta didik.
2.
Tujuan
Tuajuan
guru mengembangkan ketrampilan mengajar kelompok kecil dan perorangan ini,
adalah:
a. Melayani
kebutuhan peserta didik berdasarkan perbedaan individualnya
b. Menciptakan
proses belajar mengajar aktif dan efektif
c. Merangasang
tumbuh kembangnya kemampyuan optimal peserta didik.
3.
Komponen
Beberapa
komponen ketrampilan mengajar kelompok kecil perorangan ini adalah:
a. Ketrampilan
dalam pendekatan pribadi (keakrapan guru dan murid)
b. Ketrampilan
dalam mengorganisasi
c. Ketrampilan
dalam membimbing belajar
d. Ketrampilan
daalam merencanakan dan melaksanakan KBM
G.
KETRAMPILAN MENGOLAH KELAS
1.
Pengertian
Ketrampilan mengolah kelas adalah
kemampuan guru dalam mewujudkan dan memperthankan sauna belajar yang optimal.
Kemampuan ini erat kaitanya dengan kemampaun guru untuk menciptakan kondisi
yang postif.
2.
Tujuan
a. Mewujudkan
situasi da kondisi kelas yan memungkinkan peserta didik mengembnagkan kemampuan
dengan optimal
b. mempertahankan
keadaan yang stabil dalam suasana kelas, sehingga bila terjadi gangguan dalam
belajar mengajar dapat diminimalisir
c. Menghilangkan
berbagai hambatan dan pelanggaran disiplin yang dapat menghambat terwujudnya
interaksi belajar mengajar.
d. Mengatur
peralatan dan perlengkapan yang memungkinkan peserta didik belajar sesuai
dengan lingkungan social emosional, intelektual peserta didik dalam kelas.
e. Melayani
dan membimbing perbedaan individu peserta didik.
3.
Prinsip-Pronsip Pengelolaan Kelas
Dalam pengelolaanya dalam kelas,
guru dapat melaksanakan tugas-tugasnya pengelolaan kelas dengan memperhatikan
prinsip-prinsip sebagai berikut:
a. Kehangatan
dan keantusiasan
b. Tantangan,
gunakan kata-kata, tindakan atau bahan dengan sajian yang menantang
c. Bervariasi,
gunakan variasi dalam proses belajar mengajar.
d. Keluwesan,
digunakan apabila guru mendapatkan hambatan dalam perilaku peserta didik,
sehingga guru dapat mengubah strategi pembelajaranya.
e. Menekankan
hal-hal yang positif, memelihara hal-hal yang positif menghindari konsentrasi
pada hal negative
f. Tanamkan
disiplin diri, selalu mendorong peserta didik agar memiliki disiplin diri.
4.
Komponen Ketrampilan Pengelolaan Kelas
Terdapat dua komponen utama menegnai
ketrampilan mengelola kelas yang perlu di perhatikan guru ini,yaitu:
a. Ketrampilan
yang bersifat preventif, yakni ketrampilan menciptakan dan memelihara kondisi
belajar optimal guna menghindari terjadinya situasi yang tidak menguntungkan
atau merusak proses belajar mengajar.
b. Ketrampilan
yang bersifat represif, yakni ketrampilan mengembalikan kondisi belajar
mengajar yang tidak menentu ke dalam kondisi belajar evektif.
Dalam
mengembangkan ketrampilan mengelola kelas yang bersifat preventif, guru dapat
menggunakan kemampunya dengan cara:
1) Menunjukan
sikap tanggap
Dalam tugasnya, guru harus
terlibat secara fisik maupun mental dalam arti guru harus memiliki waktu untuk
semua perilaku peserta didiknya, baik peserta didik yang menunjukan perilaku
positif maupun negative.
2) Membagi
perhatian.
Guru harus membagi
perhatian ke semua peserta didik. Perhatian itu dapat bersifat verbal maupun
visual.
3) Memusatkan
perhatian kelompok
Mempertahankan dan
meningkatkan keterlibtan peserta didik dengan cara memusatkan kelompok kepada
tugas-tugasnya dari waktu ke waktu .
4) Memberi
petunjuk-petunjuk yang jelas
Petunjuk ini dapat
dilakukan untuk materi yang di sampaikan, tugas yang di berikan dan perilaku
peserta didik lainya yang berhubungan baik langsung maupun tidak langsung pada
pelajaran.
5) Menegur
Tegurlah peserta didik
jika mereka menunjukan perilaku yang mengganggu atau menyimpang.
6) Memberi
penguatan
Perilaku peserta didik
perlu di beri penguatan baik yang positif maupun negative(harus di beri
penguatan agar positif).
Sedangkan dalam
mengembangkan ketrampilan mengelola kelas yang bersifat represif, guru dapat
menggunakan kemampuanya dengan cara:
1) Modifikasi
tingkah laku
Perilaku peserta didik
yang mengganggu dianalisis kemudian di tentukan langkah-langkah untuk remedial.
2) Pengelolaan
kelompok
Dalam menangani masalah
kelas, guru dapat memanfaatkan pendekatan pemecahan masalah kelompok.
3) Menentukan
dan memecahakan tingkah laku yang menimbulakan masalah
Guru dapat melekasanakan beberapa
cara untuk mengendalikan tingkah laku mengganggu yang muncul yaitu: pertama,
menyadari sebab-sebab perilaku itu muncul, dan kedua menentukan pemecahanya.
5.
Hal-hal yang Harus di Hindari
Beberapa hal yang harus dihindari
dalam mengembangakan ketrampilan mengelola kelas adlah:
a. Campur
tangan berlabihan
Guru
harusnya tidak teralalu banyak mencampuri peserta didik misalnya dengan member tugas
mendadak pada saat peserta didik adik mengerjakan tugas.
b. Kesenyapan
Saat
guru menjelaskan dan iba-tiba guru berhenti dan kemungkinan lupa atau tidak
paham. Dapat membuat pikiran peserta didik mengawang-awang.
c. Ketidaktepatan
memulai dan mengakhiri
Jika
hal ini tidak dilakukan dengan matang maka akan membuat pesrta didik menjadi
bingung.
d. Penyimpangan
Hal-hal
yang terlalu menyimpang seperti asik menceritakan dirinya sendiri berlebihan
harus dihindari.
e. Bertele-tele
Sifat
guru yang sering mengulang-ulang suatu hal tertentu membuat pesrta didik
menjadi bosan.
f. Pengulanagn
penjelasan yang tidak perlu.
Adakala
guru mengualang-ulang penejlasan yang tidak perlu.
H.
KETRAMPILAN MEMBIMBING DISKUSI KELOMPOK KECIL
Diskusi kelompok kecil adalah suatu proses belajar yang
dilakukan dalam kerjasama bertujuan memecahkan suatu masalah, mengkaji konsep,
prinsip, atau ketrampilan tertentu.
2. Prinsip-prinip
a. suasana harus menyenangkan
b. waktu harus cukup
c. harus terencana dengan sistematis
d. bimbinglah dan jadikan guru sebagai teman diskusi
3. komponen Ketrampilan
a. pemusatan perhatian
tentukan arah
topik dan harus di kendalikan pembicara
b.
Memperjelas
masalah
Guru harus mengawasi memberi komentar dan infoe=rmasi
tambahan
c.
Menganalisis
pandangan peserta didik
Guru harus meluruskan apa yang mnyimpang dari disusi
d.
Meningkatkan
urunana pikiran peserta didik
e.
Menyebarkan
kesemapatan berpartisipasi
Guru harus menyiasati kepada sisiwa yang kurnga aktif
f.
Menutup
diskusi
Membuat rangkuman, dan menenukan tingkat lanjut dari meteri
tersebut.
4. hal-hal yang harus dihindari
a. membiyarkan peserta didik mengemukakan pendapat yang
tak ada kaitanya
b. membiyarkan diskusi dimonopoli kelompo tertentu
c. membiyarkan peserta didik tidak aktif
d.cmelaksanakan diskusi yang tidak sesuai dengan
kebutuhan dan karekteristik peserta didik
e. tidak memberi waktuu yang cukup
f. tidak merumuskan hasil diskusi dan tidak menindak
lanjuti
0 comments:
Post a Comment