Thursday, December 20, 2012

KETRAMPILAN GURU


Walaupun kuliah nantinya bukan di juruskan sebagai seorang guru namun harus tau ketranpilan yang harus dimiliki guru apa aja, silahkan di baca pada mata kuliah saya Strategi Pembelajran :






A        KETRAMPILAN MENJELASKAN

1.     Pengertian
Dalam setiap proses pengajaran yang berlangsung biasanya guru tidak luput dari tuntutannya untuk menjelaskan sesuatu. Bahkan, untuk suatu peristiwa belajar mengajar sering guru mendominasi pembicaraan, padahal di pihak lain anak usia sekolah dasar itu cepat merasa bosan dengan suatu penjelasan, apalagi hal itu dilakukan guru dengan cara yang tidak menarik. Karena itu guru memerlukan ketrampilan tersendiri dalam hal “menjelaskan” sesuatu pada para peserta didiknya.
Ketrampilan “menjelaskan” dalam pengajaran bukanlah sekedar “menceriterakan” sesuatu kepada pesrta didik. Ketrampilan ini merupakan suatu ketrampilan menyajikan bahan pelajaran yang diorganisasikan secara sistematis sebagai sati kesatuan yang berarti, sehingga mudah dipahami para peserta didik.

2.      Prinsip-Prinsip Menjelaskan

Menyampaikan informasi ataupun uraian tentang suatu pokok persoalan atau masalah, tidaklah dilakukan sembarang, melainkan harus memperhatikan hal-hal berikut:
a.       Penjelasan harus sesui dengan tujuan pelajaran.
b.      Penjelasan harus disesuiakan dengan kemampuan dan karakteristik peserta didik.
c.       Materi menjelaskan harus dikuasai secara baik oleh guru.
d.      Materi menjelaskan harus bermanfaat dan bermakna peserta didik.
e.       Dalam menjelaskan harus disertai dengan contoh-contoh yang kongkrit dan di hubungkan dengan kehidupan.
f.       Penjelasan dapat diberikan di awal, tengah ataupun akhir pelajaran.
g.      Penjelasan dapat diberikan bila peserta didik bertanya atau dapat juga atas rencana guru.
h.      Penjelasan harus diselingi tanya jawab.

3.      Aspek-Aspek Yang Harus Diperhatikan Dalam Menjelaskan
Secar lebih oprasional, seorang guru di dalam “menjelaskan” suatu pokok persoalan dalam pengajaran hendaknya memperhatikan hal-hal berikut ini.
a.       Bahan yang akan diterangkan harus dipersiapkan dan dikuasai terlebih dahulu.
b.      Bahasa yang digunakan dalam menjelaskan harus sederhana, terang dan jelas.
c.       Dalam menjelaskan sertai contoh dan ilustrasi.
d.      Pokok-pokok yang diterangkan harus disimpulkan.
e.       Adakan pengecekan terhadap tingkat pemahaman peserta didik melalui pertanyaan-pertanyaan.

B      KETRAMPILAN BERTANYA

1.      Pengertian

Sama halnya dengan “menjelaskan”, rasanya tidak ada suatu peristiwa pengajaran tanpa disertai dengan pemberian/pengajuan pertanyaan guru terhadap para peserta didiknya, baik itu dilakukan terhadap kelas secara klasikal, kelompok kecil yang memang telah dibentuk, ataupun dialamatkan secara individual pada seorang peserta didik. Ketrampilan bertanya merupakan ucapan atau pertanyaan yang dilontarkan guru yang menuntut respons atau jawaban peserta didik.
Bagaimanapun suatu pertanyaan yang diajukan guru akan mengandung unsure pengendalian atas pengajaran yang berlangsung. Kenyataan itu memungkinkan pengajaran menjadi menarik perhatian anak, menuntut mereka untuk berpikir dan menjawabnya dengan tepat. Pengajuan pertanyaan yang bermakna dan menarik perhatian anak sehingga anak benar-benar merasa senang dalam belajar, merupakan tugas guru mulia dan tidak sederhana. Pekerjaan ini bisa dihubungkan dengan persoalan penciptaan kelas yang semakin demokratis dan kondusif atas pecapaian prestasi belajar yang tinggi.

2.      Tujuan

Ketrampilan bertanya bertujuan untuk:
a.       Merangsang dan meningkatkan kemampuan berfikir peserta didik.
b.      Memotivasi peserta didikagar terlibat dalam interaksi belajar.
c.       Melatih peserta didik berfikir devergen.
d.      Melatih kemampuan mengutarakan pendapat.
e.       Mencapai tujuan belajar.

3.         Jenis-jenis pertanyaan

Terdapat berbagai jenis pertanyaan yang bisa diselenggarakan dalam suatu pengajaran, yaitu:
a.       Pertanyaan umum dan terbuka, yaitu pertain yang ditujukan kepada seluruh kelas.
b.      Pertanyaan langsung, yaitu pertanyaan yang ditujukan kepada salah seorang peserta didik.
c.       Pertanyaan factual, yaitu pertanyaan untuk menggali fakta dan informasi.
d.      Pertanyaan yang diarahkan kembali, yaitu pertanyaan yang dikembalikan kepada peserta didik atas pertanyaan peserta didik lain.
e.       Pertanyaan retorik, yaitu pertanyaan yang tidak menghendaki jawaban.
f.       Pertanyaan memimpin (leading Question) yaitu pertanyaan yang jawabanya tersimpul dalam pertanyaan itu sendiri.

4.         Prinsip-prinsip Bertanya

Pengajuan pertanyaan tidaklah begitu saja dapat guru lakukan. Ia penting memperhatikan prinsip-prinsip berikut ini:
a.       Pertanyaan hendaknya singkat, jelas dan disusun dengan kata kata yang sederhana.
b.      Pertanyaan hendaknya mengenai satu masalah saja. Nerikan waktu befikir.
c.       Pertanyaan langsung sebaiknya diberikan secara random.
d.      Pertanyaan didistribusikan secara merata kepada para peserta didik.
e.       Pertanyaan hendaknya disesuaikan dengan kemampuan dan kesiapan peserta didik.
f.       Sebaiknya hindari pertanyaan “retorik” atau “leading questions”

5.      Teknik-Teknik Dalam Bertanya

Berbagai teknik bertanya yang dapat dikembangkan guru, adalah:
a.       Teknik menunggu, yaitu memberikan waktu tang cukup kepada peserta didik untuk dapat berfikir dalam rangka menemukan jawaban yang tepat.
b.      Teknik menguatkan kembali, yaitu pertanyaan yang diajukan sebagai penguatan yang dapat meningkatkan partisipasi belajar peserta didik.
c.       Teknik menuntun dan menggali, maksudnya yaitu pertanyaan yang bersifat menggali untuk mendapatkan jawaban yang tepat dan jelas.
d.      Teknik melacak, yaitu memberikan pertanyaan lanjutan yang dimaksudkan untuk mengetahui kemampuan peserta didik dalam menjelaskan suatu konsep, prinsip atau ketrampilan dengan cara meminta penjelasan tentang jawabanya, memberikan alasan, contoh, dan sebagainya.

6.      Hal-Hal Yang Harus Dihindari

Guru hendak harus menghindari hal-hal berikut:
a.       Mengajukan pertanyaan yang memberikan jawaban serentak.
b.      Mengulang-ngulang pertanyaan sendiri. Menjawab pertanyaan sendiri.
c.       Mengulang jawaban peserta didik.

C     KETRAMPILAN MENGGUNAKAN VARIASI

1.      Pengertian
Penggunaan variasi dimaksudkan agar peserta didik terhindar dari perasaan jenuh dan membosankan, yang menyebabkan perasaan malas menjadi muncul. Pengajaran sepantasnya tidak monoton, berula-ulang dan menimbulkan rasa jengkel pada diri peserta didik. Karena itu ketrampilan menggunakan variasi adalah sangat penting bagi guru sekolah dasar dalam upaya memelihara dan meningkatkan mutu kegiatan belajar mengajarnya yang lebih baik.
Pengertian penggunaan variasi merupakan ketrampilan guru di dalam menggunakan bermacam kemampuan untuk mewujutkan tujuan belajar peserta didik sekaligus mengatasi kebosanan dan menimbulkan minat, gairah, dan aktivitas belajar yang efektif.

2.      Tujuan

Tujuan dari penggunaan variasi dalam proses belajar mengajar adalah untuk:
a.       Mempermudahkan kondisi optimal belajar.
b.      Menghilangkan kejemuan dalam mengikuti proses belajar.
c.       Meningkatkan perhatian dan motivasi peserta didik.
d.      Memudahkan pencapaian tujuan pengajaran.

3.      Jenis-Jenis Variasi

Berbagai variasi yang bisa dipertimbangkan guru untuk diterapkan dalam pengajaranya disekolah, adalah:
a.       Variasi dalam Gaya Mengajar, yaitu penggunaan variasi yang berkaitan dengan gaya mengajar guru, seperti: variasi dalam suara, variasi dalam gerak badan dan mimic, posisi guru, kesenyapan, kontak pandang, pemusatan perhatian, dan sebagainya.
b.      Variasi dalam menggunakan Media, bahwa media yang digunakan harus bervariasi. Oleh karena itu guru harus  memiliki kemampuan dalam mengenal dan memilih media.
c.       Variasi dalam penggunaan metode, sesuaikan bahan dan karakteristik peserta didik dengan metode pengajaran yang diolah guru dan digunakan beberapa metode untuk satu penyampaian pengajaran.
d.      Variasi dalam pola interaksi, yaitu gunakan pola interaksi multi arah artinya antara guru dengan peserta didik, peserta didik dengan guru atau peserta didik dengan peserta didik lain dan guru.

4.      Prinsip-Prinsip Penggunaan Variasi Dalam Pengajaran

Hal-hal yang harus diperhatikan guru dalam mengembangkan ketrampilan menggunakan variasi untuk pengajaranya, adalah:
a.       Gunakan variasi dengan wajar, jangan dibuat-buat.
b.      Perubahan satu jenis variasi ke variasi lainya harus efektif.
c.       Penggunaan variasi harus direncanakan dan sesuai dengan bahan, metode, dan karakteristik peserta didik.

D     KETRAMPILAN MEMBERI PENGUATAN

1.      Pengertian

Member penguatan atau reinforcement merupakan tindakan atau respon terhadap suatu bentuk perilaku yang dapat mendorong munculnya peningkatan kualitas tingkah laku tersebut di saat yang lain. sebagai contoh terhadap seorang peserta didik yang berhasil memimpin dan menyelesaikan tugas kelompoknya di Kelas maka guru memuji : “Bagus tugasmu sungguh baik, rapid an di selsaikan tepat waktu”. Atau, biasa saja guru itu mendekat kepada anak, kemudian ia mengelus-ngelus pungungnya dan mengatakan:”sunggguh kamu berkerja keras, bagus sekali hasilnya”.cara-cara yang dilakukan guru itu tentu saja akan memebesarkan hati para peserta didik untuk meningkatkan lagi proses belajar di masa yang akan dating.
            Bagaimana guru-guru di sekolah dasar? Nampaknya, guru yang suka membesarkan penguat tersebut masaih terhitung belum menyeluruh menjadi penglaman mereka sehari-hari di sekolah dasar. Ketrampilan memberi penguatan merupakan salah satu ketrampilan mengajar yang harus dikuasi guru. Dengan penguatan, pernyataan, jawaban dan sikap-sikap peserta didik dalam kegiatan dalam belajar diperhatikan dan di hargai. Perhatian dan penghargaan dalam peoses belajar mengajar member dampak psikologis yang kuat dan positif kepada peserta didik berupa motivasi , perasaan snang, bersemangat dan percaya diri. Apalagi itu dialakukan kebiasaan dan bersifat spontan.
            Kemampuan memberi penguatan merupakan kemampuan yang tidak sulit dipahami, tetapi tidak mudah diimplementasiakan. Salah satu hambatan menagapa mereka belum terbiasa melakaukannaya, sanagt mungkin karena anggapan mereka sendiri yang belum menempatkan  “penguatan” sebagai sesuatu yang penting dalam proses pendidikan anak-anak. Hambatan lainya, bisa jadi karna ketrampilan tersebut belum terbasa dilatihkan. Oleh karna itu, guru harus terus berlatih dalam memberikan penguatan secara bervariasi. Memeberi penguatan merupakan tindakan guru dalam memberikan tanggapan secara positif terhadap perilaku peserta didik dalam belajar.
2. Tujuan
            Menggunakan ketrampilan member penguatan dalam pengajaran, guru bertujuan unutk:
a.       Membangkitkan motivasi belajar peserta didik
b.      Merangsang peserta didik belajar secara baik
c.       Menimbulkan perhatian peserta didik
d.      Menumbuhkan kemampuan berinisiatif secara pribadi
e.       Menegendalikan dan mengubah sikap negative peserta didik dalam belajar kea rah perilaku yang mendukung belajar.
3. Jenis-jenis Penguatan
         Guru dapat menggunakan jenis- jenis penguatan dalam proses belajar menagajar sesuai dengan sitiuasi dan kondisi yang berlangsung di kelasnya, jenis-jenis penguatan ini adalah:
a.       Penguatan verbal, yaitu penguatan yang di berikan guru berupa kata-kata yang di ucapkan seperti: “bagus”,”betul” dan sebagainya.
b.      Penguatan gestural, yaitu penguatan berupa gerak tubuh atau mimic muka yang memeberikan arti/kesan baiak kepada peserta didik. Contoh tepuk tangan
c.       Penguatan dengan cara mendekati yaitu perhatian guru dengan cara mendekati. Penguatan ini di saat diskusi dan lainya.
d.      Penguatan dengan cara sentuhan, yaitu penguatan yang dilakuakan guru dengan menyentuh peserta didik. Conohnya menepuk pundak peserta didik dan lainya.
e.       Penguatan dengan memberikan kegiatan yang mennyenangkan. Misalnya yang pandai bernyanyi suruh mengajari temanya dan yang pandai belajar suruh menjadi tutor sebayanya dan lainya.
f.       Penguatan berupa tanda atau benda. Penguatan ini kadang harus dilakukan dengan cara memberikan penghargaan berupa hadiah atau lainya.
4. Cara penggunaan
         Ketepatan penggunaan penguatan harus di perhatikan. Dana harus digunakan pada waktu yang tepat, karna akan member pengaruh yang positif pada anak, kalau penggunaan tidak tepat akan berpengaruh sebaliknya.
         Situasi dan kondisi yang cocok untuk diberikan penguatan adalah:
a.       Pada saat peserta didik menjawab pertanyaan, atau merespons stimulus guru atau peserta didik lain.
b.      Pada pekerjaan peserta didik (PR).
c.       Pada saat peserta didik mengerjakan tugas-tugas guru dengan baik.
d.      Pada keahlian tertentu peserta didik
e.       Pada perbaikan dan penyempurnaan tugas.
f.       Pada tugas-tugas mandiri.

Dalam pelaksanaanya, guru harus pula memperhatikan hal-hal berikut:
a.       Guanakan jenis penguatan secara bervariasi
b.      Jangan menunda member penghargaan karna menjad tidak berguna
c.       Penguatan pun dapat di berikan kepada peserta didik yang salah, dalam arti menanggapi kebereanian peserta didiknya.

5.  Prinsip-prinsip penguatan
         Beberpa hal yang terpenting dijadikan pedoman guru dalam memberikan penguatan pada peserta didik, yaitu:
a.       Dilakuakan dengan hangat dan semangat
b.      Memberikan kesan positif pada peserta didik
c.       Berdampak pada perilaku positif
d.      Dampak bersifat pribadi atau kelompok
e.       Hindari pengunaan respon negative

E. KETRAMPILAN MEMBUKA DAN MENUTUP PELAJARAN
1. Pengertian
Ketrampilan membuka pelajaran ialah kemampuan guru untuk mengkoordinasi mental peserta didik agar siap dalam setiap menerima pelajaran. Dalam membuak pelajaran peseta didik harus mengetahui tujuan yang akan di capai dan langkah-langkah yang akan di tempuh. Kemampuan menutup pelajaran adalah kemampuan guru dlaam mengakhiri kegiatan inti pelajaran. Dalam menutup pelajaran guru dapat menyimpulakan materi pelajaran, menegetahui tingkat pencapaian peserta didik, dan tingkat kenerhasilan guru dalam proses belajar mengajar.
Pengembangan ketrampilan membuka dna menutup pelajaran sebenarnya harus merupakan usaha guru dalam menciptkan kesungguhan, ketelatenan, ketertipan dan keberhasilan proses belajar mngajar itu sendri. Mengajar adalah kegiatan yang menempunsuatu prosedur tertentu, dari menciptakan kesiapan peserta didik, pemeliharaan kesungguhan dan mendorong agar peserta didik senang, dan menutup kegiatan belajar dengan memberikan kesan yang positif.

2. Tujuan
Tujuan membuka  dan menutup pelajaran adalah:
a.       Menyiapkan mental peserta didik aagr siap memasuki persoalan yang akan dibcarakan
b.      Unutk menimbulkan minat dan perhatian dari peserta didik terhadap pelajaran yang akan dibicarakan.
c.       Agar peserta didik mengetahui batas-batas tugasnya yang akan dikerjakan
d.      Memungkinkan peserta didik mengetahui hubungan-hubungan anatara pengalaman-pengalaman yang dikuasai dengan hal-hal baru yang akan di pelajari.
e.       Memungkinkan peserta didik mengetahui tingkat keberhasilnya dalam pelajaran.

3.  Prinsip-prinsip membuka dan menutup pelajaran
Terdapat hal-hal yang harus di perhatikan guru dalam mengembangkan ketrampilan membuka dan menutup pelajaran ini.
a.       Hubungan anatra pendahuluan dengan initi penalaran serta dengan tugas-tugas yang akan di kerjakan sebagai tingkat lanjut Nampak jelas dan logis.
b.      Menggunakan apresepsi yaitu mengenalkan pokok-pokok pelajaran dengan menghubungkan pengetahuan yang sudah di ketahui oleh peserta didik.
c.       Delam membuka harus member makna kepada peserta didik, yaitu dengan menggunakan cara-cara yang relevan dengan tujaun dan bahan yang akan dismapaikan
F. KETRAMPILAN MENGAJAR KELOMPOK KECIL DAN PERORNGAN
1.Pengertian
Ketrampilan mengajar kelompok kecil adalah  kemampuan guru melayani kegiatan peserta didik dalam belajar secara kelompok dengan jumlah peserta didik berkisara antara 3-5 atau 8 paling banyak kelompoknya. Sedangakan ketrampilan dalam mengajar perorangan adalah kemampuan guru dalam menentukan tujuan, bahan ajar, prosedur dan waku yang digunakan dalam pengajaran dengan memperhatikan tuntutan-tuntutan atau perbedaan-perbedaan individual peserta didik.
2. Tujuan
Tuajuan guru mengembangkan ketrampilan mengajar kelompok kecil dan perorangan ini, adalah:
a.       Melayani kebutuhan peserta didik berdasarkan perbedaan individualnya
b.      Menciptakan proses belajar mengajar aktif dan efektif
c.       Merangasang tumbuh kembangnya kemampyuan optimal peserta didik.
3. Komponen
Beberapa komponen ketrampilan mengajar kelompok kecil perorangan ini adalah:
a.       Ketrampilan dalam pendekatan pribadi (keakrapan guru dan murid)
b.      Ketrampilan dalam mengorganisasi
c.       Ketrampilan dalam membimbing belajar
d.      Ketrampilan daalam merencanakan dan melaksanakan KBM
G. KETRAMPILAN MENGOLAH KELAS
1. Pengertian
            Ketrampilan mengolah kelas adalah kemampuan guru dalam mewujudkan dan memperthankan sauna belajar yang optimal. Kemampuan ini erat kaitanya dengan kemampaun guru untuk menciptakan kondisi yang postif.
2. Tujuan
a.       Mewujudkan situasi da kondisi kelas yan memungkinkan peserta didik mengembnagkan kemampuan dengan optimal
b.      mempertahankan keadaan yang stabil dalam suasana kelas, sehingga bila terjadi gangguan dalam belajar mengajar dapat diminimalisir
c.       Menghilangkan berbagai hambatan dan pelanggaran disiplin yang dapat menghambat terwujudnya interaksi belajar mengajar.
d.      Mengatur peralatan dan perlengkapan yang memungkinkan peserta didik belajar sesuai dengan lingkungan social emosional, intelektual peserta didik dalam kelas.
e.       Melayani dan membimbing perbedaan individu peserta didik.
3. Prinsip-Pronsip Pengelolaan Kelas
            Dalam pengelolaanya dalam kelas, guru dapat melaksanakan tugas-tugasnya pengelolaan kelas dengan memperhatikan prinsip-prinsip sebagai berikut:
a.       Kehangatan dan keantusiasan
b.      Tantangan, gunakan kata-kata, tindakan atau bahan dengan sajian yang menantang
c.       Bervariasi, gunakan variasi dalam proses belajar mengajar.
d.      Keluwesan, digunakan apabila guru mendapatkan hambatan dalam perilaku peserta didik, sehingga guru dapat mengubah strategi pembelajaranya.
e.       Menekankan hal-hal yang positif, memelihara hal-hal yang positif menghindari konsentrasi pada hal negative
f.       Tanamkan disiplin diri, selalu mendorong peserta didik agar memiliki disiplin diri.
4. Komponen Ketrampilan Pengelolaan Kelas
            Terdapat dua komponen utama menegnai ketrampilan mengelola kelas yang perlu di perhatikan guru ini,yaitu:
a.       Ketrampilan yang bersifat preventif, yakni ketrampilan menciptakan dan memelihara kondisi belajar optimal guna menghindari terjadinya situasi yang tidak menguntungkan atau merusak proses belajar mengajar.
b.      Ketrampilan yang bersifat represif, yakni ketrampilan mengembalikan kondisi belajar mengajar yang tidak menentu ke dalam kondisi belajar evektif.

Dalam mengembangkan ketrampilan mengelola kelas yang bersifat preventif, guru dapat menggunakan kemampunya dengan cara:
1)      Menunjukan sikap tanggap
Dalam tugasnya, guru harus terlibat secara fisik maupun mental dalam arti guru harus memiliki waktu untuk semua perilaku peserta didiknya, baik peserta didik yang menunjukan perilaku positif maupun negative.
2)      Membagi perhatian.
Guru harus membagi perhatian ke semua peserta didik. Perhatian itu dapat bersifat verbal maupun visual.
3)      Memusatkan perhatian kelompok
Mempertahankan dan meningkatkan keterlibtan peserta didik dengan cara memusatkan kelompok kepada tugas-tugasnya dari waktu ke waktu .
4)      Memberi petunjuk-petunjuk yang jelas
Petunjuk ini dapat dilakukan untuk materi yang di sampaikan, tugas yang di berikan dan perilaku peserta didik lainya yang berhubungan baik langsung maupun tidak langsung pada pelajaran.
5)      Menegur
Tegurlah peserta didik jika mereka menunjukan perilaku yang mengganggu atau menyimpang.
6)      Memberi penguatan
Perilaku peserta didik perlu di beri penguatan baik yang positif maupun negative(harus di beri penguatan agar positif).

Sedangkan dalam mengembangkan ketrampilan mengelola kelas yang bersifat represif, guru dapat menggunakan kemampuanya dengan cara:
1)      Modifikasi tingkah laku
Perilaku peserta didik yang mengganggu dianalisis kemudian di tentukan langkah-langkah untuk remedial.
2)      Pengelolaan kelompok
Dalam menangani masalah kelas, guru dapat memanfaatkan pendekatan pemecahan masalah kelompok.
3)      Menentukan dan memecahakan tingkah laku yang menimbulakan masalah
Guru dapat melekasanakan beberapa cara untuk mengendalikan tingkah laku mengganggu yang muncul yaitu: pertama, menyadari sebab-sebab perilaku itu muncul, dan kedua menentukan pemecahanya.
5. Hal-hal yang Harus di Hindari
            Beberapa hal yang harus dihindari dalam mengembangakan ketrampilan mengelola kelas adlah:
a.       Campur tangan berlabihan
Guru harusnya tidak teralalu banyak mencampuri peserta didik misalnya dengan member tugas mendadak pada saat peserta didik adik mengerjakan tugas.
b.      Kesenyapan
Saat guru menjelaskan dan iba-tiba guru berhenti dan kemungkinan lupa atau tidak paham. Dapat membuat pikiran peserta didik mengawang-awang.
c.       Ketidaktepatan memulai dan mengakhiri
Jika hal ini tidak dilakukan dengan matang maka akan membuat pesrta didik menjadi bingung.
d.      Penyimpangan
Hal-hal yang terlalu menyimpang seperti asik menceritakan dirinya sendiri berlebihan harus dihindari.
e.       Bertele-tele
Sifat guru  yang sering mengulang-ulang  suatu hal tertentu membuat pesrta didik menjadi bosan.
f.       Pengulanagn penjelasan yang tidak perlu.
Adakala guru mengualang-ulang penejlasan yang tidak perlu.

H. KETRAMPILAN MEMBIMBING DISKUSI KELOMPOK KECIL
Diskusi kelompok kecil adalah suatu proses belajar yang dilakukan dalam kerjasama bertujuan memecahkan suatu masalah, mengkaji konsep, prinsip, atau ketrampilan tertentu.
2. Prinsip-prinip
a. suasana harus menyenangkan
b. waktu harus cukup
c. harus terencana dengan sistematis
d. bimbinglah dan jadikan guru sebagai teman diskusi
3. komponen Ketrampilan
a. pemusatan perhatian
tentukan arah topik dan harus di kendalikan pembicara
b.      Memperjelas masalah
Guru harus mengawasi memberi komentar dan infoe=rmasi tambahan
c.       Menganalisis pandangan peserta didik
Guru harus meluruskan apa yang mnyimpang dari disusi
d.      Meningkatkan urunana pikiran peserta didik
e.       Menyebarkan kesemapatan berpartisipasi
Guru harus menyiasati kepada sisiwa yang kurnga aktif
f.       Menutup diskusi
Membuat rangkuman, dan menenukan tingkat lanjut dari meteri tersebut.

4. hal-hal yang harus dihindari
a. membiyarkan peserta didik mengemukakan pendapat yang tak ada kaitanya
b. membiyarkan diskusi dimonopoli kelompo tertentu
c. membiyarkan peserta didik tidak aktif
d.cmelaksanakan diskusi yang tidak sesuai dengan kebutuhan dan karekteristik peserta didik
e. tidak memberi waktuu yang cukup
f. tidak merumuskan hasil diskusi dan tidak menindak lanjuti

0 comments:

Post a Comment